aku berbincang pada senja...
seperti pada awan di suatu waktu; dulu..
dan pendar-pendar cahya itu aku telan saja,
sehingga warna jadi moksa di jelang tertangkapnya ia oleh otak.
aku berharap banyak pada cantiknya langit
seperti harapan sang angin pada debar jantung ini;
dan ruam-ruam hangat di kulit ari,
sehingga rindu itu terseret di bilik waktu.
mengejar mentari di setiap relung,
menggapai awan di setiap kenginan,
mengelus luka di setiap jelaga kenangan...
jangan biarkan terhenti,
ini tabik hati yang haus bimbingan
ini detak otak yang haus ingatan itu kembali....