Selasa, 05 Januari 2010

nyanyian trotoar terbongkar...

berbincang dekat, dengan lumut di balik bongkahan trotoar yang terbongkar... di bawah bayang-bayang patung pancoran....

semakin mendekat, pendar warna hijaunya menyatu dengan retina mata... dan percakapan menjadi serupa adonan nafas dan aroma luka...

* Adonan nafas yg tersekat dikubangan masa lalu. . . Haruskah ku lari??? Atau terperosok dalam pekatnya lumpur kekecewaan".

Demi mentari yg mungkin saja masih menyapa kita, kenapa tidak beranjak saja... Karena terjerembab adalah kepedihan tersayat...dan luka, dan anyir darah, genangan otak tumpah....

1 komentar:

  1. ini lahir di rahim fesbuk, berawal dari status, lalu ditambah komen seorang teman.....

    BalasHapus