berbagi pada mentari senja,
sebait duka tertoreh di sebaris senyuman
yang manis, di bibir pantai
saat kupahat rindu, ku ukir cinta yang resah,
dan simponi kegelisahan kembali kita mainkan
ujung mata yang indah merobek ulu hati-ku
terkapar aku, terkapar aku,
kematian yang nista....
cinta-kah ini, urung aku tanyakan... karena
tak ada yang sudi menjawab
terlalu kering makna,
terlalu garing kata-kata
dan bermainlah kita, kembali mainkan simponi ini
kembali dan kembali
terulang lagi
meski berkali-kali disesali
kita berpegangan, terikat dalam satu detak
rindu menggunung,
getar itu terasa hingga ke karang,
gelombang menerpa,
lahar terdesak
meledak di ujung langit.
ayo kita ulangi. lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar